Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk molekul-molekul.
- KESTABILAN UNSUR
- Kestabilan Unsur Gas Mulia
Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, nonlogam, metaloid, dan gas mulia. Atom-atom gas mulia bersifat stabil, sedangkan atom-atom lainnya bersifat tidak stabil. Atom-atom gas mulia bersifat stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh electron.
Tabel 2.1 Elektron Valensi Atom-Atom Gas Mulia
Atom | Konfigurasi Elektron | Elektron Valensi |
₂He | 2 | 2 |
₁₀Ne | 2 8 | 8 |
₁₈Ar | 2 8 8 | 8 |
₃₆Kr | 2 8 18 8 | 8 |
₅₄Xe | 2 8 18 18 8 | 8 |
₈₆Rn | 2 8 18 32 18 8 | 8 |
2. Cara Atom-atom uang tidak stabil Mencapai Kestabilannya
Agar setiap atom itu stabil, atom harus berjumlah 8.
Golongan IA melepas 1 elektron
Golongan IIA melepas 2 elektron
Golongan IIIA melepas 3 elektron
Golongan IVA menerima 4 elektron
Golongan VA menerima 3 elektron
Golongan VIA menerima 2 elektron
Golongan VIIA menerima 1 elektron
Golongan VIIIA Stabil
3. Simbol Lewis (Kaidah oktet)
Untuk memudahkan kita dalam mempelajari ikatan kimia antar atom,dengan digunakannya simbol Lewis yang menggambarkan elektron valensi suatu atom. Cara penulisannya adalah:
1. Tuliskan simbol atomnya
2. Tempatkan titik mengelilingi simbol atomnya maksimum sampai dengan 4 titik. Titik selanjutnya ditempatkan dengan titik sebelumnya sampai mencapai konfigurasi oktet (8 elektron)
3. Setiap titik mewakili 1 elektron yang ada pada kulit terluar atom tersebut. Tanda titik (.) bisa diganti oleh tanda silang (x), lingkaran (o) dsb.
Ikatan kimia terdir iatas Ikatan Kimia Ion dan Kovalen.
Unsur yang melepas e⁻ : Unsur yang elektron valensi 1,2,3 (+)
Contoh:
₁₁Na : 2 8 1 = Na⁺ + e⁻
₁₂Mg : 2 8 2 = Mg²⁺ + 2e⁻
₁₃Al : 2 8 3 = Al³⁺ + 3e⁻
Unsur yang menerima e⁻ : Unsur yang elektron valensi 4,5,6,7 (-)
Contoh:
₆C : 2 4 = C + 4 e⁻ -> C⁴⁻
₇N : 2 5 = N + 3 e⁻ -> N³⁻
= O + 2 e⁻ -> O²⁻
₁₇Cl : 2 8 7 = Cl + e⁻ -> Cl⁻
Contoh pembentukan ion:
1. Na dengan Cl
₁₁Na : 2 8 1
₁₇Cl : 2 8 7
Na -> Na⁺+ e⁻ + Cl + e⁻ -> Cl⁻
Hasilnya: Na + Cl -> Na⁺ + Cl⁻ = NaCl
2. Al dengan O
₁₃Al : 2 8 3
₈O : 2 6
Al -> Al³⁺ + 3e⁻ x 2 = 2Al -> 2Al³⁺+ 6e⁻
O + 2 e⁻ -> O²⁻ x 3 = 3O + 6e⁻ -> 3O²
Hasilnya:
2Al + 3O –> 2Al³⁺ + 3O² = Al₂O₃
3. Al dengan F
₁₃Al : 2 8 3
₉F = 2 7
Al -> Al³⁺ + 3e⁻ x 2 = 2Al -> 2Al³⁺+ 6e⁻
F + 2 e⁻ -> F²⁻ x 3 = 3F + 6e⁻ -> 3F ²
Hasilnya: 2Al + 3F = 2Al³⁺ + 3F ² = Al₂F ₃
4. K dan He
₁₉K : 2 8 8 1
₂He : 2
Hasilnya: tidak dapat membentuk senyawa ion karena K dan He sama-sama melepas e⁻.
5. Ca dengan N
₂₀Ca : 2 8 8 2
₇N : 2 5
Ca -> Ca²⁺+ 2 e⁻ x 3 = 3Ca -> 3Ca²⁺ + 6 e⁻
N + 3 e⁻ -> N³⁻ x 2 = 2N + 6 e⁻ -> 2N³⁻
Hasilnya: 3Ca + 2N -> 3Ca²⁺ + 2N³⁻ = Ca₃N₂
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya penggunaan elektron secara bersama-sama
Pada ikatan kovalen tunggal
- Ikatan kovalen pada H2
- Ikatan kovalen pada F2
Pada ikatan kovalen rangkap dua
Pada ikatan kovalen rangkap dua, ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya terdapat dua pasangan elektron ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada molekul CO2.
Pada ikatan ion
- Ikatan ion pada NaCl
Atom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif dan Cl bermuatan negatif. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.
- Ikatan ion pada MgO
Atom Mg memberikan 2 elektronnya pada atom O, sehingga Mg bermuatan positif 2 dan O bermuatan negatif 2. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.
Penggambaran
Langkah – langkah dalam menggambarkan struktur Lewis:
- Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh NH3.
- Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom pertama dalam rumus kimia molekultersebut.
- Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa elektron, letakkan elektron-elektron tersebut secara berpasangan.
- Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan lambang titik (•).
- Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.
- Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan rangkap agar setiap atom dapat memenuhi oktet.
- Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan tunggal). Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).
Ikatan Kovalen Koordinasi
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Contoh 1: Terbentuknya senyawa BF3-NH3
Rumus Lewis
Contoh 2: Terbentuknya senyawa NH4+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar